News Update :
Home » , , » Otak Mati Karena Video Porno

Otak Mati Karena Video Porno

Penulis : Unknown on Sabtu, 21 April 2012 | 21.58

Menonton video porno, yang kerap membuat mata jarang berkedip, dianggap sebagai sebuah "tugas" yang memerlukan intensitas tinggi pada indera penglihatan. Nyatanya, berdasarkan temuan terbaru, saat menyaksikan video porno, justru bagian otak yang memproses rangsangan visual hanya sedikit bekerja.

Pada dasarnya otak dapat merasakan cemas ataupun terangsang, namun tidak secara bersamaan. Ketika mengalami orgasme, aktivitas otak yang berkaitan dengan rasa cemas menurun drastis. Begitu juga sebaliknya. Oleh karena itu, wanita yang jarang merasakan orgasme mudah merasa cemas. Di sisi lain, saat sedang merasa cemas (ketakutan), sulit untuk seseorang terangsang.

Kompleksitas kerja otak ini memancing Gert Holstege, peneliti dari University of Groningen Medical Center di Belanda, untuk meneliti secara khusus kinerja kortek visual utama. Holstege kemudian memilih 12 wanita heterosksual yang sedang berada pada masa pramenopause. Para wanita ini juga sedang berada dalam program KB yang menggunakan hormon.

Dengan menggunakan positron emission tomography (PET), otak dari masing-masing wanita tersebut dipindai. Sebelumnya, mereka diminta untuk menonton tiga macam video. Video pertama hanya berupa film dokumenter tentang alam yang sederhana. Film kedua dan ketiga memuat konten pornografi. Bedanya, video kedua hanya menampilkan foreplay dan stimulasi-stimulasi manual, sedangkan video ketiga sudah menampilkan hubungan seksual secara utuh.

Hasilnya, video ketiga, yang menampilkan konten erotis dengan intensitas tinggi (bahkan hanya video ini) menunjukan sedikitnya aliran darah yang dikirim ke korteks visual utama. Bagian ini tetap aktif, namun hanya sedikit. Sebuah kondisi yang biasanya hanya muncul ketika seseorang diminta untuk melakukan pekerjaan nonvisual, seperti mengingat kata.

Menurut Holstege, hasil ini dapat diartikan pada saat menonton video porno, otak lebih memfokuskan kerjanya pada rangsangan seksual, bukan pada proses visual yang terjadi. Otak tidak lagi mempedulikan warna lantai atau pintu dalam video tersebut.

Apabila aktivitas otak seperti ini sering terjadi, maka bagian korteks visual utama secara perlahan akan mengalami penurunan kinerja. Karena pada dasarnya bagian otak yang jarang digunakan suatu saat fungsinya akan menurun.

Khusus untuk hubungan seksual, temuan ini semakin menunjukan pentingnya situasi yang membuat wanita merasa aman saat melakukan hubungan seksual. Kecemasan hanya berfungsi sebagai libido-killer.

Sumber

Tahukah Kamu?
Kuku jari tangan tumbuh 4kali lebih cepat daripada kuku kaki

Share this article :
 
Design Template by Mas Kentir | Support by creating website | Powered by Blogger