Pembakaran Alquran, di sebuah pangkalan udara NATO di Afghanistan, beberapa waktu silam, dilakukan oleh lima orang tentara Amerika Serikat (AS), dan satu orang sipil Afghanistan.
Hal
itu diungkapkan oleh seorang pejabat NATO, yang terlibat dalam
penyelidikan pembakaran Alquran tersebut, seperti dikutip dari CNN,
Minggu (4/3/2012).
Menurutnya,
seorang pelaku pembakaran, yaitu seorang warga sipil Afghanistan,
dipekerjakan di pangkalan udara NATO di Kota Bagram, Afghanistan sebagai
penerjemah. Kendati demikian, ia tidak merinci secara detail peran
kelima pelaku tersebut.
Seperti diketahui Alquran, merupakan satu dari material muatan agama Islam, yang dibakar di pangkalan udara Kota Bagram.
Aksi
itu memicu kemarahan masyarakat Afghanistan, yang menggelar
demonstrasi, di sejumlah kota di Afghanistan. Beberapa dari aksi
demonstrasi itu, berujung kepada kerusuhan, dan mengakibatkan sebanyak
39 orang meninggal, termasuk empat orang tentara AS.
Presiden
AS, Barack Obama, telah menyampaikan permintaan maafnya atas insiden
itu, dan menggelar penyelidikan menyeluruh, dan menghukum pihak-pihak
yang bertanggung jawab.Sumber
Posting Komentar