Di suatu malam yang gelap, 3 orang pemuda sedang berjalan menuju sebuah desa. Ditengah perjalanan mereka bertemu dengan orang buta yang membawa obor. Melihat hal tersebut ketiga orang tersebut tertawa terbahak bahak.” Hai orang buta buat apa kamu membawa obor, sedangkan kamu tidak dapat melihat. Ternyata bukan hanya matamu saja yang buta ternyata otakmu goblok”
Orang buta itu menjawab sambil tersenyum.” Aku membawa obor ini untuk kalian supaya tidak menabrakku diperjalanan.”
======================
Suatu hari Nasrudin dipanggil oleh majikannya
“Berapa umurmu, Nasrudin ?” Tanya si Majikan
“Empat puluh tahun, tuan.” Jawab Nasrudin
“Kamu berbohong yah. 3 tahun yang lalu kamu bilang umur mu 40 tahun”
“Itulah tuan, Saya konsisten dengan apa yang saya ucapkan”
==================
Saat itu Nasrudin dan puluhan warga mendatangi sultan abdul kadir untuk melaporkan prilaku gubernur mereka yang kejam dan korupsi.
“Kalian jangan bohong yah. Setau saya gubernur kalian adil dan bijaksana.” Ucap Sultan yang tidak tahu kondisi yang sebenarnya
Melihat hal tersebut Nasrudin segera maju kedepan.” Wahai baginda rajaku. Apalah arti adil dan bijaksananya gubernur kami jika tidak di nikmati oleh warga provinsi lain. Oleh karena itu sudilah kiranya sri baginda memindahkan gubernur kami ke tempat lain. Agar keadilan dan kebijaksanaannya bisa dinikmati seluruh rakyat.”
Mendengar itu Sultan tertawa sambil meninggalkan mereka.
========================
Hari tersebut adalah hari pertama sejak nasrudin sembuh dari sakit. Dia sedang berpikir keras karena pada saat sakit dia pernah berjanji pada tuhan jika dia sembuh dia akan menjual keledainya seharga 200 dinar. Pada saat itu harga keledai sangat tinggi berkisar diharga 1000 dinar . Tapi karena ketaatannya pada tuhan dia segera pergi ke pasar sambil berteriak. ” siapa yang mau beli. Aku jual keledaiku seharga 200 dinar.”
Para makelar pun berdatangan. Beberapa dari mereka bahkan langsung mengeluarkan uang 200 dinar.
“Tunggu dulu.” Nasrudin mengangkat tangan. “Jika ingin membeli keledai ini kalian juga harus membeli kucing diatas nya seharga 800 dinar”
=========================
Nenek GE ER
Suatu hari ada seorang nenek berusia 70 tahun sedang berbicara dengan cucunya Susan yang baru berusia 17 tahun
nenek : cu, tolong panggilin taksi dong buat oma
Susan : memangnya oma mau kemana
nenek : Oma mau pergi ke pengajian di kecamatan
Susan : kenapa ngga naek angkot aja sih oma, didepan kan tinggal nyetop
nenek : ga ahh, oma takut diperkosa
Susan : nelenupil:
======================
Norman Kamaru Wannabe…
Cerita ini terjadi saat seleksi calon anggota polisi. Paidjo yang ngebet banget ingin jadi polisi ikut daftar dalam seleksi
Paidjo : Saya ingin mendaftar menjadi polsi Pak
Polisi : Iya silahkan duduk. Baik pendidikan terakhir kamu apa
Paidjo : SMP ,
Polisi : Kalau berat Badan ?
Paidjo : 90 Kg,
Polisi : Tinggi ?
Paidjo : 159 cm pak !
Polisi : Kamu punya penyakit bawaan?
Paidjo ; Saya sakit paru paru sejak kecil pak
Polisi : Wah maaf, Adik tidak memenuhi semua kriteria !!
Paidjo : Tapi pak..
Polisi : Tapi apa ???
Paidjo : Saya hafal lagu2 india….
=======================
Hari itu merupakan hari pertama pelatihan dasar militer. Semua peserta diminta ikut serta dalam kegiatan long march sejauh 12 mil. Para peserta dibangunkan sejak pukul 6 pagi dan mereka pun bersemangat melakukan perjalanan tersebut.
Dua jam setelah perjalanan dimulai, sambil merasakan beban berat dari ransel, Para peserta bertanya – tanya apakah mereka sudah mendekati tujuan
“Bapak-bapak semua,” Kapten pemimpin rombongan berteriak,
“Anda melakukan pekerjaan yang baik. Kita sudah melewati perjalanan empat mil!”
Diberi semangat seperti itu, barisan melangkah dengan tegap.
“Dan,” lanjut si Kapten, “Titik start kurang lebih 1 mil didepan. Ayo tambah semangat. 13 mil lagi kita sampai tujuan.”
=========================
Nah itulah sedikit cerita lucu yang mungkinbisa menghibur anda semua…..
Sumber
Kata Mutiara Hari Ini
Perhatikan batu, setiap kali ia disatukan senantiasa bertabrakan dan saling menendang. Berbeda dengan air, ketika ia distukan ia menyatu rapi saling mengisi.
Manusia juga serupa, kebanyakan orang pintar berdebat, berbantahan, dan bahkan berkelahi ketika berkumpul terutama karena kepalanya dibuat membatu oleh kepintaran2nya.
Berbeda dgn orang bijaksana, ia selentur air, ketika berkumpul, menyatu, berpelukan seperti air. - Gede Prama
Posting Komentar