1. Aurora
Aurora adalah fenomena pancaran cahaya
yang menyala-nyala pada lapisan ionosfer dari sebuah planet sebagai
akibat adanya interaksi antara medan magnetik yang dimiliki planet
tersebut dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh Matahari (angin
surya). Fenomena aurora seringkali terjadi di bumi (kutub) bagian utara
dan selatan, hal tersebut dikarenakan medan elektromagnetik sangat
besar di kawasan tersebut.
Aurora yang terjadi di daerah sebelah
Utara dikenal dengan nama Aurora Borealis (northern lights), yang
dinamai Dewi Fajar bangsa Romawi, Aurora, dan nama Yunani untuk angin
utara, semantara Borea adalah nama yang diberikan oleh
astronomer Berkebangsaan Prancis, Pierre Gassendi. Di Eropa, aurora
sering terlihat kemerah-merahan di ufuk utara seolah-olah Matahari akan
terbit dari arah tersebut,sehingga mereka menyebutnya dengan cahaya dari
utara (northern lights). Aurora borealis biasanya terjadi di antara
September dan Oktober, dan Maret dan April. Fenomena aurora di sebelah
Selatan yang dikenal dengan Aurora Australis mempunyai sifat-sifat yang
serupa.Tapi kadang-kadang aurora muncul di puncak gunung di iklim
tropis.
2. Gerhana Matahari
Salah satu fenomena alam yang terjadi di
planet bumi, begitu indah, erotis dan penuh misteri mistisme. Gerhana
matahari terjadi ketika posisi bulan terletak di antara Bumi dan
Matahari sehingga menutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari.
Walaupun Bulan lebih kecil, bayangan Bulan mampu melindungi cahaya
Matahari sepenuhnya karena Bulan yang berjarak rata-rata jarak 384.400
kilometer dari Bumi lebih dekat dibandingkan Matahari yang mempunyai
jarak rata-rata 149.680.000 kilometer.
Gerhana matahari dapat dibagi menjadi
tiga jenis yaitu: gerhana Matahari total, gerhana Matahari sebagian, dan
gerhana Matahari cincin. Sebuah gerhana Matahari dikatakan sebagai
gerhana total apabila saat puncak gerhana, piringan Matahari ditutup
sepenuhnya oleh piringan BulanGerhana sebagian terjadi apabila piringan
Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup sebagian dari piringan
MatahariGerhana cincin terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak
gerhana) hanya menutup sebagian dari piringan Matahari.
3. Badai Pasir
Fenomena badai pasir merupakan salah
satu peristiwa alam yang juga spektakular, namun sangat mengerikan
apabila berada di dalamnya. Sebuah peristiwa yang menghantui benak para
pengembara, musafir yang berjalan di padang pasir, mereka dapat terkubur
dan atau tercekik, karena udara yang mereka hirup mengandung milyaran
lebih debu berterbangan.
Badai pasir terjadi ketika angin kuat
menerjang sebuah kawasan padang pasir, ataupun daerah yang berdebu,
sehingga partikel tersebut terangkat hingga ke udara dan terbawa
mengikuti arah angin bertiup. Badai pasir ini bisa sangat besar sehingga
dapat terlihat dari luar angkasa. Setiap tahunnya diperkirakan sebanyak
40 milyar ton debu terbang dari Gurun Sahara dan menutupi kawasan Hutan
Amazon. Migrasi pasir beserta kandungannya tersebut juga bisa
mengurangi kesuburan tanah di kawasan Gurun Sahara.
4. Danau Lava
Lava, bebatuan yang meleleh, yang hanya bisa ditemukan ketika terjadi
erupsi vulkanis atau peristiwa meletusnya gunung berapi. Namun
bagaimanapun, terdapat lima titik di bumi ini ketika lava mengalir dan
mendapatkan tempat yang sesuai, sehingga menjadikannya seperti danau
lava. Sebuah pemandangan spekatakular yang membuat kita takjub apalagi
di kegelapan malam, dan efek positif dari adanya danu lava ini
memudahkan para ilmuwan untuk meneliti setiap unsur mineral yang
dikandung oleh lava tersebut.
5. Pusaran Air
Pusaran air, terutama yang besar dan
kuat, maelstrom,adalah momok menakutkan yang menghantui perjalanan
setiap pelaut ataupun mereka yang melintasi sebuah perairan. Namun pada
kenyataan jarang sekali terjadi peristiwa kecelakaan karamnya sebuah
perahu akibat adanya pusaran air yang besar ini. Maelstrom ini terjadi
karena adanya gelombang arus yang kuat terjadi di bawah permukaan air.
Kata maelstrom sendiri berasal dari bahasa skandinavia (malström or malstrøm), dan untuk kali pertama digunakan di dunia sastra oleh Edgar Allan Poe dalam karyanya ”A Descent into the Maelstrom”, terbit pada tahun 1841. Dalam literatur bangsa nord (nordis) ini selanjutnya dalam bahasa Belanda ditulis dari maelstrom menjadi maalstroom. Padanan yang terdiri dari dua kata, malen (berputar) dan stroom (arus), sehingga kedua kata tersebut akhirnya dianggap mewakili sebuah peristiwa arus air yang berputar-putar. (**)
Posting Komentar