News Update :
Home » , , , » Sejarah Jalur Sutera di Asia Tengah

Sejarah Jalur Sutera di Asia Tengah

Penulis : Unknown on Senin, 09 Juli 2012 | 17.08

Sejarah Jalur Sutera di Asia Tengah - Sebelum Islam, Asia Tengah merupakan tempat bertemunya sejumlah kebudayaan besar. Kawasannya, secara global, mirip Arabia sebelum Islam datang. Pertama, mengenai tempatnya, keduanya memiliki karakteristik sebagai ajang interaksi yang aktif, di samping gabungan bersama antara suku pengembara (nomadic) dengan para kelompok suku yang mendiami kawasan tersebut.

Keistimewaan lainnya yang mempersamakan Asia Tengah dengan Arabia adalah sebagai tempat perdagangan yang penting. Jalan utama yang dikenal dengan jalur sutera (silk route), jalur utama perdagangan kawasan Timur yang menghubungkan antara Cina dan Asia Barat, adalah jalur yang menembus jantung Asia Tengah. Dapat dibayangkan pembangunan serta interaksi budaya yang muncul kemudian berkembang sedemikian rupa. Banyak tipologi umum lainnya dalam era pra-Islam di Asia Tengah, yang mirip dengan keadaan masyarakat Arab. Namun, ada pula perbedaan yang cukup menonjol antara keduanya: Arabia tempat lahirnya dunia Islam, dan Asia Tengah hanya merupakan bagian dari dunia Islam itu.

Dengan menjadi bagian dari dunia Islam, Asia Tengah masih membawa nilai budaya lokal yang menciptakan tipikal sebuah peradaban Islam yang sangat khas. Ketika Islam muncul, kelompok etnis Arab di Arabia telah ada. Sedangkan di Asia Tengah, masyarakat
multietnis tengah berkembang.

Pada awal abad ke-17, Asia Tengah merupakan ajang pertempuran antara kelompok Khagan Turki, yang berdiri tahun 552-745 M, melawan masyarakat Sasan dari Iran. Karena itu, sebagian besar kawasan Asia Tengah merupakan bagian dari kekuasaan Khagan Turki, yang kelak menjadi inti dari sepuluh besar federasi kelompok suku Turki di wilayah tersebut.

Kelompok Khagan akhirnya menguasai sepenuhnya kaum penjajah, namun suku pengembara dari Khagan sendiri,tetap diperintah penguasa lokal. Yang terbesar dari kelompok ini adalah Sogdiana, Bukhara, Usrushana, Fergana, Termez, dan Tahiristan.

Nama Sogdiana kemudian dipakai untuk nama beberapa kerajaan yang memiliki penguasa dari Dinasti Khan, yang melambangkan bentuk perwujudan Sogdiana paling penting di Samarkand. Sementara itu, Bukhara terdiri dari beberapa kelompok kecil yang diperintah penguasa setempat. Sedangkan Usrushana terdiri dari teritorial yang dikenal dengan nama Chach dengan ibu kota Binkent sekarang: Tashkent.

Kemudian, Tahiristan mengikuti Sogdiana dalam ukuran dan letak kepentingan yang terdiri dari bagian selatan (kini Tajikistan), kawasan Surkhan Darya Uzbekistan, dan sebelah utara Afghanistan. Sejak dulu sebagian besar wilayah Tahiristan dan Sogdiana, di samping teritorial lainnya di bagian Selatan Asia, baik penduduk pedalaman, perkotaan, serta kaum pengem- baranya, menjadi bagian dari suku Sasan di Iran. Tapi, dengan penaklukan yang dilakukan Arab ketika itu, Iran sedikit mundur dari kawasan yang kini dikenal dengan nama Turkmenia ini.

Sumber

Tahukah Kamu?
Butuh 10 tahun bagi Leonardo Da Vinci untuk melukis Mona Lisa.Lukisan itu tidak ditandai dan di beri tanggal. Leonardo dan Mona mempunya susunan tulang yang persis sama dan menurut sinar X, ada 3 versi lukisan dibawah lukisan itu.
Itulah berita untuk 'Sejarah Jalur Sutera di Asia Tengah', semoga bermanfaat dan bisa menjadi inspirasi buat kamu.
Share this article :
 
Design Template by Mas Kentir | Support by creating website | Powered by Blogger