"Kopi di semua wilayah Indonesia itu berbeda-beda karena pengaruh tiga faktor, yaitu iklim, tanah, cara pengolahannya," Ina A. Murwani, Executive Director Asosiasi Kopi Spesial Indonesia, kepada okezone saat ditemui di Liberica Coffee, Pacific Place, SCBD, Jakarta Selatan, belum lama ini.
Dia menjelaskan, faktor iklim sangat mempengaruhi pertumbuhan kopi. Dua musim dan iklim tropis di Indonesia menyebabkan tanaman kopi mudah tumbuh. Sementara negara lain, Jepang, Australia, Malaysia, dan negara-negara yang iklimnya tidak tropis dan cuaca mudah berubah, cenderung sebaliknya.
Kondisi tanah juga mempengaruhi perkembangan kopi yang kini hadir dengan cita rasa berbeda di setiap daerah. Ina mencontohkan, kopi Toraja yang cenderung asam dan ‘ringan’ sedangkan kopi Gayo berwarna cokelat, tidak asam, kental, dan ‘berat’.
Ina turut memaparkan faktor terakhir yang menyebabkan kopi Indonesia kaya cita rasa, yakni cara pengolahan, yang lekat dengan budaya. “Setiap wilayah Indonesia memiliki kekayaan budaya sehingga proses penanaman tanaman kopi pun berbeda-beda, belum lagi proses pemupukan dan pengambilan kopi ketika siap panen," tutupnya. (ftr)
Sumber
Tahukah Kamu?
Tiga monyet bijak punya nama: Mizaru (See no evil), Mikazaru (Hear no evil), and Mazaru (Speak no evil).