Sabtu, 21 April 2012

Sejarah Asal Usul Bulan Januari Sampai Desember

APAKAH kita pernah tahu sejarah munculnya bulan Januari sampai Desember?

Pernah membayangkan, seandainya kerajaan Romawi pada waktu itu tidak membuat bulan-bulan seperti yang kita kenal sekarang, mungkin kita masih kelimpungan kalau bikin janji ngedate. Oke, coba kita telusuri sejarah bulan itu. Tidak perlu repot-repot mikirnya, buat pengetahuan saja. Jadi kalau ditanya sejarahnya, tidak linglung.

Dulu, zaman Romawi kuno, awalnya kalender hanya dibuat dalam hitungan 10 bulan saja.  Alasannya, ketika tiba musim dingin mereka tidak bisa bertani jadi tidak masuk hitungan kalender.

Oh ya, zaman itu kalendar dipahat dibatu dan kemudian batu-batu itu akan dikirim ke daerah-daerah jajahan Romawi.

10 bulan itu adalah :


# Martius (31)
# Aprilis (30)
# Maius (31)
# Junius (30)
# Quintilis (31)
# Sextilis (30)
# Septalis (31)
# Octolis (31)
# Novelis (30)
# Decemberis (31)

Dan musim dingin 61 hari sisanya itu tidak dimasukin dalam kalendar. Akhirnya ada 1 orang bernama Numa Numae Pompilus yang mengadakan sedikit reformasi kalender. Dia ini adalah orang perdama yang mendirikan Institusi Pontiface (Kepala Agama).
Numa Numae Pompilus
Jadi dia butuh kalendar yang bisa dijadikan patokan kapan harus diadakan upacara dan tidak hanya buat bertani.
Setelah dipertimbangkan dia membutuhkan untuk tahu kapan tanggal 2 minggu sebelum musim dingin berarkhir untuk mengadakan upacara ritual menyambut musim semi.

Akhirnya ditambahkan 2 bulan yaitu ianuarius dan Februarius. Ianuarius berjumlah 29 hari dan februarius hanya berjumlah 28 hari. Jadi total hari dalam 1 thn sekarang adalah 355 hari.

* Martius (31 days)
* Aprilis (29 days)
* Maius (31 days)
* Junius (29 days)
* Quintilis (31 days)
* Sextilis (29 days)
* September (29 days)
* October (31 days)
* November (29 days)
* December (29 days)
* Ianuarius (29 days)
* Februarius (28 days)
sekarang, seperti kita tahu bahwa sistem kalendar dibuat berdasarkan pengamatan manusia terhadap munculnya bulan atau matahari, dalam kasus Romawi dua-duanya dipakai.

Romawi mendasarkan perhitungan kalendarnya terhadap perhitungan kalendar Yunani dan Yunani tidak menggunakan matahari dan bulan tetapi berdasarkan kemunculan bintang Sirius.

Sayangnya kemudian rada kacau. Para astronomer yang ditugaskan utnuk memperhatikan gerak matahari, bulan dan konstelasi menjadi tidak sinkron dengan perhitungan kalendar dan perayaan keagamaan menjadi rancu dan tidak tetap setiap tahunnya.

Jadi diadakan bulan baru yaitu bulan ke 13 yang disebut Marcedonius yang jumlahnya 27 hari. Jadi sekarang jumlah hari dalam 1 thn BISA menjadi 378 hari. Jadi setiap 2 thn sekali, bulan ini akan disisipkan dan menyebabkan rata-rata hari dalam 1 tahun adalah 366 hari dan itu sama dengan 1 tahun solar year.

Tapi, penyisipan bulan ini adalah menjadi hak Pontifex maximus dan karena sering kali terjadi penyalah gunaan hak-hak ini dalam politik Romawi seperti penambahan bulan MARCEDONIUS ini 2 bahkan 4 kali berturut untuk memperpanjang masa jabatan seorang consul dan kemudian selama 4 tahun berikutnya tidak ada penambahan, maka hal ini sering membuat kacau perhitungan gaji, dan juga masa jabatan seseorang.

Akhirnya pada thn 45 SM, Julius Caesar mereformasi lagi kalendar ini dan menjadi:

Ianuarius,
Februarius,
Martius,
Aprilis,
Maius,
Iunius,
Quintilis,
Sextilis,
September,
October,
November,
December,
Januari dipilih sebagai bulan pertama karena diambil dari nama dewa romawi Janus yaitu dewa penjaga gerbang olympus. So diartikan sebagai gerbang menuju tahun yang baru.

Dan juga karena 1 januari jatuh pada puncak musim dingin, maka disaat itu biasanya pemilihan consul diadakan, karena semua aktivitas umumnya libur dan semua senat dapat berkumpul untuk memilih konsul, dan dibulan Februari konsul yang terpilih dapat diberkati dalam upacara menyambut musim semi yang artinya menyambut hal yang baru.

Awalnya bulan juli adalah bulan kelima dalam kalender dan disebut Quintilis, yang berarti yang ke lima. Bulan ini memiliki 30 hari.

Ketika terjadi penambahan dua bulan oleh Numa Pompilius dan pergeseran bulan oleh Julius Caesar maka bulan ini menjadi bulan ke tujuh, dan jumlah harinya pun ikut berubah menjadi 31 hari.
julius Caesar
Untuk menghormati Julius Caesar, nama bulan ini kemudian diubah menjadi Julius. Julius Caesar sendiri lahir pada tanggal 12.

Kaisar Augustus sangat berperan dalam sejarah bulan ini, bangsa Romawi dulu menyebut bulan ini dengan sextilis yang berarti ke enam. Mereka kemudia mengubah namanya menjadi Augustus untuk menghormati pengganti kaisar Julius. Bulan ini dipilih oleh Kaisar Augustus karena dia merasa selalu beruntung dibulan ini (waktu itu Sextilis)
Oktavianus Augustus
Karena ia tidak mau bulannya memiliki jumlah hari yang lebih pendek dari Julius Caesar maka ia “mencuri” satu hari dari bulan Februari dan menyebabkan bulan Agustus berjumlah 31 hari dan Februari berjumlah 28 hari.

But masalah kalendar ini gak berhenti sampai disini. Ternyata 1 tahun itu bukan 366 hari, tetapi 365 1/4 hari dan Julius Caesar memerintahkan untuk menambahkan 1 hari ditahun ke 4. Tetapi tampaknya terjadi kerancuan, misal sekrang thn 2000, thn ke 4 harusnya adalah tahun 2004 tetapi petugas penjaga kalendar waktu itu menghitung 2000 sebagai tahun ke 1 jadi akibatnya dia menambahkan 1 hari pada tahun 2003 dan bukan 2004 dan ini terjadi sejak thn 45 SM.

Sumber

Tahukah Kamu?
Jika kira berdiri di dasar sumur, kita bisa melihat bintang walaupun di siang hari