Selasa, 11 Desember 2012

Kopi Termahal di Dunia Ternyata dari Kotoran Gajah

Selama ini kita sebagai bangsa Indonesia bisa berbangga hati karena bisa memproduksi kopi termahal di dunia, yakni kopi luwak. Tapi, tahu nggak agan uniknih, ternyata sekarang ada kopi yang mengalahkan mahalnya kopi luwak. Ini dia berita selengkapnya seperti dilansir okefood.com (9/12/2012)

PREDIKAT kopi luwak asal Indonesia sebagai kopi termahal, tampaknya mulai tergeser dengan keberadaan kopi Gading Hitam, yang merupakan hasil pembuangan Gajah Thailand.

Di bukit subur utara Thailand, 20 kawanan gajah mengeluarkan kopi termahal di dunia bersama kotorannya.
Kopi ini tidak sekedar jenis kopi yang spesial tetapi menjadi kopi termahal di dunia dengan harga USD1.100 per kg atau setara Rp10, 5 juta. Saat ini, kopi yang disebut dengan nama Black Ivory Coffee hanya bisa dikomsumsi oleh orang-orang kaya dengan harga secangkirnya sekitar USD50.

Produk kopi ini telah diluncurkan beberapa bulan lalu oleh beberapa hotel mewah di berbagai daerah di dunia. Peluncuran pertama di Thailand utara, selanjutnya Maladewa dan sekarang di Abu Dhabi.

The Associated Press melakukan perjalanan ke tempat produksi kopi di Golden Triangle (Segitiga Emas), daerah bersejarah yang dikenal sebagai daerah yang memproduksi obat yang lebih manjur daripada kopi, untuk melihat barista jumbo di tempat kerja, dan untuk meneguk produk buatan  dari demitasse mungil.

Di pegunungan berkabut yang merupakan tempat pertemuan antara negara Thailand, Laos dan Myanmar, pencipta kopi melakukan penelitian biologi dan ilmiah untuk menjawab pertanyaan dasar: Mengapa gajah?

"Ketika gajah makan kopi, asam lambung dari Gajah memecah protein yang ditemukan dalam kopi, yang merupakan faktor kunci dalam menciptakan rasa pahit," kata Blake Dinkin, yang telah menghabiskan $ 300.000 dalam mengembangkan kopi. "Anda akan mendapatkan secangkir minuman yang sangat halus tanpa rasa pahit dari kopi reguler."

Hasilnya mirip kopi luwak, varietas kopi termahal lainnya  yang diperoleh dari kotoran hewan Luwak, sejenis musang. Perbedaannya, perut gajah memberikan sesuatu yang berbeda.

Gajah sebagai binatang yang  memiliki sistem pencernaan yang lambat. Gajah membutuhkan waktu sekitar 15-30 jam untuk mencerna biji kopi, yang dicerna bersama dengan pisang, tebu, dan bahan-bahan lainnya yang dikomsumsi gajah dalam diet vegetariannya. Seperti yang dijelaskan oleh seorang Kanada yang memiliki latarbelakang pengetahuan tentang kopi Luwak mengatakan bahwa kopi yang dihasilkan Gajah memilki rasa yang sangat unik dengan perpaduan rasa buah-buahan.

Sumber

Tahukah Kamu?
Sebutir kismis yang dijatuhkan kedalam gelas berisi sampanye segar akan bergerak naik turun dalam gelas