Dilaporkan dalam jurnal Royal Society Biology Letters, fosil ini dinamakan Nyasasaurus Parringtoni yang diambil dari nama tempat penggalian fosil itu dengan istilah kadal. Nama tersebut juga diambil untuk menghormati Rex Parrington, seorang paleontolog dari Universitas Cambridge yang pertama kali menemukan fosil itu.
Nyasasaurus hidup sekitar 10 juta tahun sebelum dinosaurus yang dianggap tertua hingga saat ini, seperti Eoraptor dan Herrerasaurus. "Dari tulang-tulang yang ditemukan, kami memperkirakan Nyasasaurus berukuran sekitar 10 kaki dengan leher yang panjang," kata Sterling Nesbitt, peneliti di Universitas Washington. Menurutnya, perkiraan ini didasarkan pada perbandingan tulang Nyasasaurus dengan kerabat dekatnya.
Dinosaurus berbeda dengan reptil lain. Beberapa diantaranya bertumbuh cepat dan memiliki karakteristik tulang tertentu. "Kita bisa tahu Nyasasaurus memiliki banyak sel-sel tulang dan pembuluh darah dari jaringan tulang itu," kata Sarah Werning, peneliti dari UC Berkeley.
Nyasasaurus ditemukan lebih erat kekerabatannya dengan burung daripada buaya. Burung adalah keturunan langsung dari cikal bakal dinosaurus pemakan daging. Sementara ia dianggap sangat dekat dengan pangkal pohon evolusi dinosaurus dari semua dinosaurus non-unggas dan burung. Kemungkinan bukan ayah maupun ibu karena jenis kelamin tak diketahui.
Di masa depan, para peneliti berharap dapat mengetahui apakah dinosaurus paling awal adalah karnivora, herbivora atau omnivora.
Sumber
Lidah jerapah panjangnya sekitar 50 cm